
PURBALINGGA,JAWA TENGAH |sindonewsjateng.com,04/09/2024, Gelombang kekecewaan memuncak di Purbalingga! Audensi antara Aliansi Purbalingga Bersatu dan Pemerintah Daerah pada 3 September 2025 lalu berakhir dengan hasil yang mengecewakan. Alih-alih solusi, pemerintah daerah dinilai tuli dan hanya terpaku pada laporan ABS (Asal Bapak Senang) yang jauh dari kenyataan pahit di lapangan.
Abah Selamet Wahidin, tokoh sentral Aliansi, dengan nada berapi-api menyatakan, “Ini bukan sekadar aksi jalanan! Ini perjuangan total! Kami tidak sudi gerakan ini dikotori kepentingan sesaat yang mengkhianati perjuangan rakyat!”
Nada pedas juga dilontarkan terkait tuntutan yang selama ini mereka suarakan. “Kami akan terus bergerak sampai pemerintah sadar dan bertindak! Batalkan kenaikan PBB yang mencekik rakyat! Usut tuntas praktik pungli di setiap proyek! Evaluasi percepatan pembangunan yang penuh intrik dan kepentingan! Tinjau ulang Perda CSR yang mandul dan tidak adil!” tegasnya.
Seluruh ketua ormas, LSM, dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Purbalingga Bersatu sepakat untuk meningkatkan tensi perlawanan. “Kami akan bergerak serentak, tanpa kompromi!” seru mereka dengan semangat membara.
Aksi besar-besaran ini akan dipimpin oleh komando pusat. Setiap koordinator LSM, ormas, dan relawan bertanggung jawab penuh atas timnya, namun tetap dalam satu komando. Ribuan massa siap turun ke jalan, menyuarakan aspirasi dengan lantang dan terbuka.
“Aksi nyata akan dimulai bulan September ini! Ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan kesewenang-wenangan! Kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan demi kemaslahatan masyarakat Purbalingga!” pungkas Abah Selamet Wahidin dengan nada penuh tekad.
Masyarakat Purbalingga kini menanti dengan cemas, sekaligus penuh harapan, akan aksi besar yang dijanjikan Aliansi Purbalingga Bersatu. Akankah pemerintah daerah akhirnya membuka mata dan telinga? Ataukah Purbalingga akan semakin memanas? Kita tunggu saja!