Pemalang | SindoNewsJateng.Com – Jawa Tengah (12/9/2025)
Kesadaran menjaga lingkungan sejak dini kembali digaungkan. Kali ini datang dari Ormas Lintas Komunitas Penjaga Mata Air (LIMATA) Pemalang, yang mengajak siswa-siswi SDN 04 Si Kasur, Kecamatan Belik, untuk ikut aktif melestarikan lingkungan, oksigen, dan sumber mata air.

Aksi Nyata di Sekolah

Ketua LIMATA Pemalang Eka Shabawana, didampingi Sekretaris Ruli Wanatirta dan Bendahara Sobri Wanatirta, hadir langsung di sekolah bersama Kepala Sekolah Dwiko Raharjo serta jajaran guru.

Dalam kegiatan itu, ratusan siswa diajak menanam pohon konservasi di 20 pot yang sudah dipersiapkan. Suasana tampak riuh penuh semangat. Anak-anak bertepuk tangan, tertawa, dan berbondong-bondong menaruh bibit ke dalam pot.

“Adik-adik semua, bapak kepala sekolah, dan bapak-ibu guru, terima kasih atas sambutannya. Hari ini kami ingin mengingatkan bahwa menjaga oksigen dan mata air adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Eka di depan siswa.

Edukasi Lingkungan untuk Generasi Muda

Ormas LIMATA Pemalang Ajak Siswa SDN Si Kasur Tanam Pohon dan Jaga Lingkungan

LIMATA, yang sudah berdiri lebih dari satu tahun di Pemalang, punya misi khusus: melindungi sumber daya alam, terutama mata air yang kini makin terancam oleh penebangan liar dan pencemaran lingkungan.

Eka menegaskan, aksi edukasi seperti ini penting agar generasi muda memahami bahwa oksigen dan air bersih adalah kebutuhan pokok manusia.

“Selama kita hidup, kita pasti butuh oksigen dan air bersih. Maka kita harus jaga lingkungan, merawat pohon, dan terus menanam agar oksigen tetap tersedia,” ujarnya.

Selain itu, Eka juga berharap makin banyak pihak yang tergerak untuk terlibat. “Kami ingin lebih banyak elemen masyarakat ikut andil, karena melestarikan lingkungan adalah warisan dari leluhur yang wajib kita jaga bersama,” tambahnya.

Harapan untuk Pemalang

Menurut Eka, Pemalang punya potensi besar dalam konservasi. Dengan banyaknya sumber mata air dan lahan hijau, daerah ini bisa menjadi contoh pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, sampai komunitas masyarakat. Kalau semua bergerak, anak cucu kita masih bisa menikmati udara segar dan mata air bersih,” pungkasnya.

Kegiatan yang sederhana ini meninggalkan kesan mendalam, baik bagi siswa-siswi SDN 04 Si Kasur maupun para guru. Dengan senyum ceria, mereka pulang membawa pesan: menjaga alam adalah menjaga masa depan.

📌 Penulis: Rama Susmono (Ramsus)